Permata hati ibu

Mengenang kembali saat bersama ibu memang indah. Terlalu banyak kenangan indah bersama ibu. Apabila tiba waktu melahirkan, dengan penuh jerit payah maka lahirlah kita ke dunia. Lahir sahaja kita ke dunia, ibulah yang paling bahagia menyambutnya.

Tidak kiralah kita ini lelaki maupun perempuan. Hitam atau putih, montel atau kurus kering, bermata bulat atau sepek, berhidung mancung atau pesek, semua itu tidak menjadi hal baginya. Ibu menerima kita seadanya.....dengan satu ciuman pembuka tirai kasih. Pada pandangan matanya, kita adalah anak yang paling cantik di dunia ini....kitalah permata hati ibu...

Seteguk susu ibu menghilangkan haus merasmikan bibir comel kita menyentuh makanan di dunia baru. Susu ibulah yang pertama masuk ke dalam rongga tekak kita. Bersama belaian kasih tangan lembut ibu mengusap penuh mesra di dalam dakapannya, kita menikmati makanan enak yang tiada tandingannya di dunia ini. Susu ibu. Betapa anugerah Allah berikan untuk kita nikmati bersama dakapan mesra ibu yang tiada tolok bandingnya. Inilah satu satunya santapan istimewa yang penuh mesra di dalam dakapan ibu.

Dari sehari ke sehari, umur kita bertambah. Dari usia sehari meningkat ke seminggu. Dari seminggu menjadi sebulan. Dari sebulan kita terus membesar sehingga berusia setahun. Kita semakin petah bercakap walaupun kadang kala pelat dan tersangkut sangkut sambil air liur menitis setiap kali mengeluarkan melepaskan kata kata.

He...he...he...Sungguh melucukan kita diusia itu. Pastinya kehadiran kita menjadi penyeri hidup ibu dan sumber inspirasinya.