Putera Bonda
Kini dikau menginjak dewasa
Segalanya mampu dilaksana
Jiwa mekar tubuh sasa
Putera bonda
Jangan biar diri rapuh
Quran dan sunnah genggam kukuh
Mengemudi bahtera merempuh
Arus ganas berani ditempuh
Doa restu mengiringi
Tetap terus mengemudi
Seluruh menjadi saksi
Putera bonda rijal Ilahi
Maju berani
Membawa bahtera mengharungi
Pasang surut alunan badai
Pelabuhan bahagia menanti
Puteri Bonda
Saat dikau melangkah pergi
Doa restu bonda iringi
Kini dikau dimiliki
Pandai-pandailah membawa diri
Genggam kuat Quran dan sunnah Nabi
Pasti hidupmu lebih bererti
Indah bahasa elok pekerti
Biar diri dicontohi
Dari jauh bonda perhati
Puteri bonda yang dibanggai
Isteri mithali
Berjiwa srikandi
Menterjemah istilah persahabatan, kekeluargaan dan erti kasih sayang sebagaimana yang Allah SWT kehendaki dalam sebuah kehidupan menerusi sebuah cerita.
Wednesday, November 26, 2014
Monday, November 17, 2014
An Nur
Pengalaman berada di dewan bedah minggu lepas memberi kenangan yang tidak mungkin dilupakan. Sempat saya melirik menjelajah ke seluruh sudut dewan tersebut. Entah apa yang saya cari, saya sendiri pun tidak tahu sehingga akhirnya mata saya menatap meja yang menjadi tempat utama, di tengah-tengah dewan. Tim yang bertugas siap menghadiahkan selebar senyum dan sehalus tutur membuat hati saya terasa tenang, rasa damai apabila dikelilingi oleh orang-orang yang amanah dalam kerja. Lebih kurang 4 jam 'ditidurkan', saya berserah sepenuhnya kepada Allah yang menghidup dan memati.
Alhamdulillah, setinggi syukur kepada Allah yang masih memberi nafas bagi meneruskan suatu lagi episod kembara hidup sehingga tiba kesuatu noktah. Terima kasih ya Allah.
Firman Allah Taala; Dialah yang menghidup dan mematikan, dan hanya kepadaNyalah kamu dikembalikan. (Yunus:56)
Subscribe to:
Posts (Atom)